Skip to main content

Apa sih dewasa?

Dulu aku sering bertanya tentang arti kedewasaan. Ada yang mengartikan bahwa dewasa berarti lepas dari usia remaja, artinya dengan bertambahnya usia orang akan menjadi dewasa. Ada yang bilang hal itu berkaitan dengan pola pikir kritis. Sampai aku membaca artikel ini. Whew, ternyata dewasa itu gak se-simple itu .... Jadi ragu sendiri, sudah dewasakah aku?

Leila Ch. Budiman

Haruskah orang serius terus, jadi grumpy old person yang membosankan, meninggalkan segala keceriaan dan kegairahan? Merasa belum matang & "moody" - "Kucing" di Semarang (juga buat Jef (20) yang sering dicaci sebab tidak bersikap dewasa dan jaka Tris yang jadi ragu menikah, sebab pacarnya masih kelewat kekanakan).

...

Tahun ini saya berusia 26 tahun dan saya bersyukur sudah bekerja di perusahaan kecil sebagai sekretaris. Seharusnya saya sudah mulai memapankan diri, bukan begitu Ibu? Tetapi saya masih merasa belum matang, belum dewasa. Lucunya saya masih belum mengerti apa arti kedewasaan itu sendiri. Apakah menjadi dewasa berarti harus meninggalkan segala bentuk keceriaan, kegembiraan dan kegairahan? Apakah orang yang dewasa selalu harus serius dan harus mendedikasikan kehidupannya demi satu hal saja? Atau demi keluarga saja? Apakah orang yang dewasa harus jadi a grumpy old person, yang membosankan dan tidak pernah mau diajak bermain-main atau bersenang-senang?

Saya orangnya moody sekali, Ibu Leila. Namun sepanjang menyangkut hubungan dengan orang lain dalam taraf profesional atau yang tidak terlalu akrab, saya mampu mengendalikan diri, dan semoga selalu begitu. Yang parah kalau saya memiliki hubungan khusus dengan seseorang, maka orang itu akan merasakan perubahan mood saya, yang sialnya sering kali terjadi, dan sering di saat yang tidak tepat.

Jadi saya merasa selalu menyakiti orang-orang terdekat saya. Saya sering berubah dari menyenangkan jadi menyebalkan, dari berhasrat kuat untuk jalan-jalan jadi malas sekali dan ingin diam saja di rumah (juga sebaliknya). Kadang saya sebal sendiri, masa sih saya kalah dengan diri sendiri?

Boyfriend saya sering sekali mengeluhkan hal ini. Kami telah bersama selama lima tahun dan merencanakan akan menikah tahun depan.

Ada kalanya ketika kami merencanakan akan intim bersama, tiba-tiba saja mood saya berubah dan menolak dia dan saat dia tersinggung saya menjadi heran, masa' untuk hal sekecil itu dia tersinggung? Apakah fokus seorang pria hanya seks melulu? Toh kami masih bersama-sama.

Dan sesungguhnya saya memang tidak terlalu menaruh perhatian pada masalah seks, meskipun saya termasuk bergairah tinggi. Saya tidak menempatkan seks pada prioritas utama dalam sebuah hubungan.
Pada saat saya sayang sekali dengannya, rindu sekali. Tetapi ada saatnya saya sangat bosan dan membencinya. Tidak cuma benci dia, tetapi juga keseluruhan pria, sehingga saya jadi sinis kalau berbicara soal pria.

Saya pikir gawat sekali kalau saat sudah menikah nanti saya masih seperti ini, dan rasanya malas menikah, karena jauh dalam hati saya tidak suka terikat dan terbelenggu oleh pernikahan.

Ibu Leila, bagaimana saya harus menormalkan diri saya, dan apakah kedewasaan yang sebenarnya? Mood mana yang harus saya pertahankan terutama yang menyangkut hubungan kami. Please help, Bu Leila!

"Kucing" yang suka ''moody,''

Repot juga kalau Anda harus dihempas kian kemari oleh gelombang perasaan (mood) yang begitu cepat berubah, sampai suasana yang semula manis santai menyenangkan berubah total jadi pahit getir dan menyakitkan. Kalau sering begitu, betapa sukarnya hidup bersama Anda, sebab terus menerus kena getahnya!

Salah satu ciri kedewasaan adalah dapat mengontrol emosi sampai bisa diterima oleh sekitarnya, alias tidak merugikan orang lain. Ini tidak berarti semua orang yang umurnya sudah dewasa langsung bisa mengendalikan perasaannya, sebab cukup banyak orang yang gampang kalap, merugikan orang lain, bahkan membuat orang lain menderita dahsyat.

Orang yang tidak dapat mengendalikan emosinya sama seperti anak kecil. Lihatlah betapa si buyung kecil "berontak" kalau balon yang dimintanya tidak didapat. Dia langsung berubah dari anak manis jadi kebangetan. Menangis, menjerit, berguling-guling minta balon. Berbeda dengan sikap orang-orang yang sudah dewasa sikapnya. Kalau ditolak lamaran kerjanya, dia akan berusaha lagi di tempat lain. Dia akan memperbaiki strategi dan mencari informasi lebih luas dan terus berusaha.

Yang tidak bersikap dewasa akan berbeda sikapnya. Jika ditolak dia banting pintu, merobek lamarannya dan amburadullah sumpah serapahnya. Ada lagi yang putus asa dan mengurung diri di kamarnya. Sikap yang tidak matang alias tidak dewasa itu macam-macam jenisnya, tergantung pribadi masing-masing dengan kekonyolannya sendiri-sendiri. Namun intinya sama: merugikan orang lain, juga dirinya sendiri.

Gejolak emosi biasanya sering bermunculan kalau muatan emosi sudah penuh, bagai ember penuh yang cepat luber. Sedikit diprovokasi bisa meluap. Kalau seseorang sudah mengalami banyak kekecewaan, punya banyak persoalan, sudah suntuk dengan penolakan maka keadaannya bagai rumput kering yang mudah dibakar.

Emosi yang mudah terbakar pun tidak lepas dari sejarah perkembangan seseorang. Seorang anak yang hidupnya tidak harmonis dengan orangtuanya, sering merasa tertolak dan serba dilarang, bisa jadi apatis dan bisa pula jadi berontak dan suka meledak emosinya. Sikapnya jadi kurang sabar.

Juga anak yang kelewat dimanja, apa saja diperbolehkan, akan kurang terlatih buat menerima perbedaan dan penolakan, juga jadi kurang toleran dan mudah meluap emosinya.

Saya tidak tahu bagaimana masa kecil Anda, namun cepat meluapnya emosimu, mungkin karena muatannya sudah banyak. Anda takut perkawinan akan merampas kebebasan Anda, padahal baru saja merasakan nikmatnya bisa bekerja dan punya penghasilan sendiri. Anda juga kecewa pada sikap pasangan yang "mendewakan" seks, seakan lebih menghargai seks dari dirimu. Mungkin ada lagi sikap dan perbuatannya yang minus, yang mengecewakan. Ditambah lagi kemungkinan ada rasa bersalah, sebab telah berulang kali makan buah terlarang.

Semua ini memenuhi persediaan toleransimu, hingga emosi cepat luber, kurang terkendali. Ini merugikan sekali, sebab dia pun ada batas kesabarannya. Kalau terus menerus diprovokasi, dia pun bisa lepas kendali dan melakukan hal yang tidak diingini. Inilah salah satu sebab yang sering membubarkan "perdoian" dan perkawinan. Kalau emosi sudah sampai di leher, jangan buru-buru banting pintu atau langsung meninggalkan pacar, tetapi telitilah apa sebabnya. Kalau perlu diskusikan baik-baik dengan dia dan dicari jalan keluarnya bersama-sama.

Apakah orang dewasa harus jadi a grumpy old person yang membosankan?

Tentu saja tidak, bahkan menurut Gordon Allport justru salah satu ciri kedewasaan adalah punya sense of humor. Bisa menikmati kegembiraan, menikmati lelucon , bahkan bisa mentertawakan dirinya sendiri. Dia dapat mengambil jarak dari dirinya, sampai bisa tertawa juga jika dirinya dijadikan banyolan, atau sanggup mentertawakan dirinya kalau ia kurang beruntung.

Juga Sigmund Freud melihat bahwa orang dewasa perlu dapat menikmati kesenangan, memenuhi kebutuhan dasar dan kebutuhan naluriahnya dengan memperhitungkan realitas (ego) juga memperhitungkan moral (super ego). Ini tidak mudah dan cukup banyak yang tidak berhasil. Orang yang sudah lanjut usia pun ada yang sangat egoistis, tidak bermoral dan cuma memperhitungkan kesenangan dirinya saja, tak peduli dengan nasib orang lain.

Ahli lain, Erikson melangkah lebih jauh lagi. Orang yang sudah dewasa juga memelihara kelanjutan dari kemanusiaan, punya tanggung jawab bukan untuk kesejahteraan dirinya saja, tetapi juga buat kesejahteraan kemanusiaan. Antara lain dengan menjadi orangtua yang efektif buat anak-anaknya, mengajarkan berbagai nilai yang baik-baik pada anaknya untuk menjadi manusia yang baik, yang dapat mensejahterakan kemanusiaan.

Nah, "Kucing" rajinlah berlatih mengendalikan emosimu, melatih kesabaran dan belajar menganalisa apa yang bersembunyi di balik muatan emosi itu. Tulislah dalam catatan harianmu atau diskusikanlah dengan sahabat dekatmu, buat mencari jalan keluarnya. Belajarlah bersikap dewasa, hingga tidak usah menyakiti orang di sekitarmu, hingga sang "Kucing" yang kadang liar dapat berkembang jadi gadis manis yang sabar, lembut dan bijak.

Sumber : KONSULTASI Kompas

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Stasiun Kereta Api - Jalur Utara

Kalo di artikel sebelumnya kita bicara soal jalur selatan Kereta Api di Jawa, kali ini kita akan membahas mengenai jalur utara. Di jalur utara ini melintas kereta Argo Bromo Anggrek. Kereta ini dikenal sebagai raja di antara semua kereta api yang ada di Indonesia. Disebut raja karena ketika kereta api ini lewat, baik dari berlawanan arah atau arah yang sama, semua kereta akan berhenti untuk memberinya kesempatan berjalan terlebih dahulu. Mau tahu lintasan yang dilaluinya? Berikut ini disajikan nama-nama stasiun yang dilewati Kereta Api jika Anda bepergian menggunakan jalur utara (dari Gambir sampai dengan Surabaya Pasar Turi). Stasiun yang dicetak dengan huruf besar termasuk kategori staiun besar. GAMBIR Gondangdia Cikini Manggarai JATINEGARA Cipinang Klender Klender Baru Cakung Rawa Bebek Kranji BEKASI Tambun Cibitung Cikarang Lemah Abang Tanjung Baru Kedung Gedeh KERAWANG Klari Kosambi Dawuan CIKAMPEK Tanjung Rasa Pabuaran Pringkasep Pasir Bungur Cikaum Pagaden Baru Cipunegara Haurg

Daftar Stasiun Kereta Api - Jalur Selatan

Kita mungkin kenal dengan Jakarta, Cirebon, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Madiun, Surabaya. Ya, semua itu adalah nama kota di Jawa. Tapi tahukah Kaliwedi, Butuh, Luwung Gajah, Kemiri, Bagor? Saya yakin tidak semua orang mengenalnya. Jika Anda sering bepergian dengan Kereta Api melewati jalur selatan maka Anda akan menemukan stasiun dengan nama di atas. Dengan mengetahui perkiraan letaknya maka Anda bisa mengetahui posisi Anda sedang berada di dekat kota mana. Berikut ini disajikan nama-nama stasiun yang dilewati Kereta Api jika Anda bepergian melalui jalur selatan (dari Pasar Senen sampai dengan Surabaya Gubeng). Stasiun yang dicetak tebak terbasuk kategori stasiun besar. Tut tut tut ... PASAR SENEN Gangsentiong Kramat Pondok Jati JATINEGARA Cipinang Klender Buaran Klender Baru Cakung Rawabebek Kranji BEKASI Bekasi Timur Tambun Cibitung Telaga Murni Cikarang Lemahabang Kedunggedeh KERAWANG Klari Kosambi Dawuan CIKAMPEK Tanjung Rasa Pabuaran Pringkasap Pasirbungur Cikaum Pagaden B

Nyanyian Rindu Untuk Ibu - Ebiet G Ade

Tubuhmu yang terbungkuk tersandar lemah di kursi kayu tua jemari kurus terkulai menggenggam pena engkau goresan sajak sisa rambutmu perak tinggal sengeggam terbaca pahit kerasnya perjalanan nampakanya ingin kau tumpahkan seluruhnya di dalam puisi Dari alis matamu terbentuk garis guratan kokoh jiwa angin yang deras menghempas tak kau hiraukan batinmu kuat bertahan meskipun raga semakin rapuh tak pernah risau selalu tersimpul senyum sepantasnya kujadikan suri teladan potret perjuangan Oh-oh, ibu, ada yang ingin kutanyakan padamu hasil panen kemarin sesubur panenan yang kita petik bersama Oh-oh, ibu, apa kabar sawah kita sepetak masih bisakah kita tanami atau terendam ditelan zaman Setelah cucumu lahir aku lebih faham betapa beratnya membesarkan dan setia melindungi semua anak-anakmu kita yang selalu hidup sederhana kau sanggup mengasuh hingga kami dewasa dengarkankah nyanyian yang aku peruntukkan buatmu ibu....