Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Inspirasi

Pesan Kemanusiaan Paus Fransiskus di Timur-Tengah

Jakarta - Paus Fransiskus Asisi melakukan kunjungan bersejarah ke Timur-Tengah dalam beberapa tahun terakhir. Semua kunjungannya mempunyai nilai historis, religius, bahkan humanis. Teranyar, Paus Fransiskus berkunjung ke Irak dan bertemu dengan Ayatullah Ali Sistani, Pimpinan Spiritual Tertinggi Syiah Irak yang bermukim di Najaf. Dua sosok itu menampilkan wajah agama yang substantif. Meskipun keduanya berasal dari dua agama dan keyakinan yang berbeda, tetapi keduanya berjumpa dalam satu titik, yaitu kemanusiaan. Mata airnya adalah Imam Ali bin Abi Thalib yang masyhur dengan ungkapan emasnya, "Manusia itu ada dua macam. Ia bersaudara dalam satu agama yang sama atau ia bersaudara sesama manusia, ciptaan Tuhan." Jauh sebelum kunjungan bersejarah ini, pada 2017, Paus Fransiskus juga berkunjung ke Mesir berjumpa Imam Besar al-Azhar, Syaikh Ahmed al-Tayyeb. Kunjungan tersebut menandai kerjasama lintas iman yang diinisiasi al-Azhar dan Vatikan. Kedua poros institusi keagamaan terbes...

Dorothy Law Nolte: Anak Belajar Dari Kehidupannya

Artikel kali ini lebih ke arah pemahaman tentang Dorothy Law Nolte. Karyanya yang membahas tentang anak akan belajar dari apa yang mereka jalani. Mungkin untuk bisa mengerti artikel ini kita perlu menggunakan sisi perasaan kita, sekalipun kita sudah dewasa :) Silahkan simak tentang Children Learn What They Live , karya Dorothy Law Nolte, Ph.D Children Learn What They Live If children live with criticism, they learn to condemn. If children live with hostility, they learn to fight. If children live with fear, they learn to be apprehensive. If children live with pity, they learn to feel sorry for themselves. If children live with ridicule, they learn to feel shy. If children live with jealousy, they learn to feel envy. If children live with shame, they learn to feel guilty. If children live with encouragement, they learn confidence. If children live with tolerance, they learn patience. If children live with praise, they learn appreciation. If children live with acceptance, they learn to l...

Saat Korporasi Menyalakan Harapan

Suatu siang di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Warga, termasuk anak-anak, di salah satu rukun warga perkampungan nelayan, mengantre makanan di sebuah rumah. Mereka menjadi sasaran perbaikan gizi. Ada kisah perjalanan dari para pemilik korporasi, wirausaha sosial, relawan, hingga warga yang menerima makanan tersebut. Sejak pagi, beberapa relawan yang tinggal di wilayah itu telah menyiapkan makanan yang dibawa Foodbank of Indonesia (FoI), salah satu wirausaha sosial. Mereka memanaskan makanan dan susu, kemudian membuat pengumuman dan membagi makanan bagi warga. Mereka terus bekerja hingga semua warga lanjut usia dan anak-anak mendapatkan makanan. Saat kegiatan itu usai, relawan yang semuanya perempuan itu merapikan kembali keranjang dan tempat makanan. ”Puas, sudah selesai. Kami di sini bergotong royong menyediakan makanan yang dibawa Foodbank of Indonesia. Kami sukarela bekerja. Senang rasanya jika semua lansia dan anak-anak telah mendapat makana...

Rombongan Pertama Ke Neraka

Kebodohan manusia, karena berpotensi menimbulkan masalah, sering dijadikan bahan lelucon oleh orang-orang yang pintar membuat kalimat. Kata Albert Einstein: “Perbedaan antara kebodohan dan jenius adalah jenius ada batasnya.” Dalam kalimat yang sedikit lebih panjang, novelis Prancis Gustave Flaubert merumuskannya seperti ini: “Kebodohan adalah sesuatu yang tak tergoyahkan; kita akan remuk sendiri jika menghajarnya; ia seperti granit, keras dan alot.” Ayatollah Khomeini, dengan otoritasnya sebagai pemimpin spiritual bangsa Iran, pernah menyampaikan bahwa orang-orang bodoh adalah rombongan pertama yang akan masuk neraka karena beberapa alasan. Saya ingat empat hal. Pertama, orang bodoh bisa menyakiti orang lain tanpa menyadari efek dari perbuatannya. Kedua, ketika berbuat salah ia tidak tahu di mana kesalahannya dan tidak mampu memperbaiki diri sendiri karena kebodohannya. Ketiga, jika diberi saran yang baik, ia membantah. Keempat, mudah dikendalikan orang lain untuk membuat keru...

Sulitnya (Punya) Anak Superpandai

Umur Audrey baru empat tahun. Saat itu. Tapi pertanyaannya setinggi filosof: Ke mana perginya rasa bahagia? Atau: Apa arti kehidupan? Pertanyaan seperti itu membuat orang tuanya kewalahan. Begitu sering dia tanyakan. Dan tidak ada jawaban. Gurunya belingsatan. Lingkungannya jengkel. Di mata mereka, Audrey-cilik tetap dianggap bocah ingusan. Tidak pantas bertanya seperti itu. Bahkan, ada yang menganggapnya mengidap kelainan jiwa. Kalangan dewasa menganggapnya tidak normal. Teman sebaya menganggapnya aneh sendiri. Harus dijauhi. Tidak bisa diajak berteman. Harus dikucilkan. Situasi lingkungan seperti itu membuat Audrey menderita. Padahal, dia merasa normal. Semua pelajaran bisa dia ikuti dengan baik. Sangat baik. Bahkan istimewa. Semua bisa dia jawab. Bahkan yang belum ditanyakan sekali pun. Tapi, dia merasa terasing. Di rumahnya, di sekolahnya, di pergaulannya, dan juga di gerejanya. Di rumah, dia selalu dimarahi. Di sekolah selalu di-bully. Di pergaulan ibunya sela...

Anjing Lagi

Kali ini masih soal anjing. Kutipan ini diambil dari film Marley and Me produksi tahun 2008. Jadi, kalo kamu dibilang anjing! Jangan marah dulu. Relax terus ambil kaca cermin, renungkan kalimat dibawah ini baik-baik. Setelah itu, bertanyalah pada diri sendiri siapa seh yang mestinya marah-marah? Kamu atau si anjing? A dog has no use for fancy cars or big homes or designer clothes. A waterlogged stick will do just fine. A dog doesn't care if you're rich or poor clever or dull, smart or dumb. Give him your heart,and he'll give you his. How many people can you say that about? How many people can make you feel rare and pure and special? How many people can make you feel extraordinary? From Marley and Me

Parodi: Anjing (2)

Dasar ANJING!!! Hati siapa yang tidak langsung "panas" mendengar perkataan itu? Tapi, sesaat kemudian saya tersadar ternyata si Guk Guk yang mestinya lebih panas karena disamakan dengan saya. Mau tahu kenapa? Artikel yang diambil dari Kompas, 10 Januari 2010 ini akan bercerita kenapa keluarga besar Scooby-Doo pantas marah-marah ... Soal anjing pernah saya tulis. Sekarang "kesetrum" lagi. Jadi, saya menulis dengan judul sama sekali lagi. Seri kedua. Katakanlah begitu. Kesetrumnya gara-gara dua hal. Pertama, waktu menyimak tayangan Mbak Oprah soal anjing yang membuat beberapa manusia terpidana di dalam penjara memiliki kualitas hidup lebih baik. Terutama mengatasi kesepian dan tekanan batin. Kedua, saya teringat sebuah kejadian tepat tanggal 31 Desember tahun lalu. Saya sedang berada di dalam taksi dan berhenti di lampu merah. Ketika saya menoleh ke kiri, pada mobil yang berdampingan dengan taksi, saya terpana dengan tulisan di pintu mobil Jeep itu. K9 Protection...

Semangat Keteladanan Dr Oen Boen Ing

Artikel dari Kompas ini membuatku jadi speechless, malu pada diri sendiri! SEJAK lulus sekolah menengah, Oen Boen Ing sudah ingin mempelajari ilmu kedokteran Barat dan menjadi seorang dokter. Sayang, seluruh keluarganya menentang keras. “Jangan sekali-kali jadi dokter karena kamu nanti pasti hanya sibuk mencari kekayaan dengan membebani orang sakit.” Meskipun menghadapi kendala tersebut, Oen kecil nekat mendaftar ke School tot Opleiding van Inlandsche Arsten (STOVIA) di Batavia, kini Jakarta. Ia lulus tahun 1932 berbarengan dengan Prof Dr Slamet Iman Santosa. Tetapi, apa yang mengilhami anak saudagar tembakau kaya raya tersebut kemudian tumbuh menjadi sosok dokter sederhana, sosiawan, dermawan, dan sangat merakyat? Ternyata, sejak kecil Boen Ing mengagumi kakeknya, seorang sinshe ahli pengobatan tradisional Tionghoa, yang tak pernah mau menerima ongkos. Oleh karena sangat terkesan dengan teladan sang kakek, setelah menyelesaikan pendidikan dokter dan memulai praktik di Solo, Jawa Ten...

Mereka yang Sudah Lelah Berharap

Banyak dari kita beranggapan bahwa tahun baru adalah lahirnya suatu harapan baru. Apakah semua orang merasakan hal yang sama? Artikel yang diambil dari Kompas 31 Desember 2008 ini membuka mata saya tentang arti lain datangnya Tahun Baru. Selamat Tahun Baru 2009 ... Oleh Harry Susilo Bagi kebanyakan orang, pergantian tahun disambut dengan rasa sukacita dan penuh harapan. Meninggalkan kenangan yang telah usang dan menyandarkan mimpi-mimpi baru untuk memotivasi diri. Tak heran, jika detik-detik menjelang kedatangan tahun baru dirayakan dengan berbagai kegiatan nan seru. Dari pesta kembang api, ingar bingar pergelaran musik, atau sekadar bercengkerama dengan teman-teman terdekat. Namun, bagi segelintir orang, bergantinya tahun hanya dimaknai sebagai bertambahnya waktu dan usia. Perpindahan masa yang memaksa mereka harus bertahan hidup agar tidak digilas pesatnya pembangunan. Di tepi jalan Erlangga Barat, Kota Semarang, Selasa (30/12). Dengan sedikit gemetar, tangan keriput Albiyatu...

Mencoba Bersyukur Kembali

"Something to share, take a moment to read....it should make you smile as deep in your heart you know that is how we should live our life" "Aku tak selalu mendapatkan apa yang kusukai, oleh karena itu aku selalu menyukai apa pun yang kudapatkan" Kata-kata di atas merupakan wujud syukur. Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tentram dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia. Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur. Pertama, kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki. Anda telah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik. Tetapi anda masih merasa kurang. Pikiran anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan...

Harga Sebuah Teriakan

Salah satu kebiasaan yang ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon, yang letaknya di Pasifik Selatan. Penduduk primitif yang tinggal di sana punya sebuah kebiasaan yang menarik yakni meneriaki pohon. Untuk apa ? Kebiasaan ini ternyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak. Inilah yang mereka lalukan, jadi tujuannya supaya pohon itu mati. Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu. Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu. Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari. Dan apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu, perlahan-lahan daunnya akan mulai mengering. Setelah itu dahan-dahannya juga mulai akan rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan dengan demikian, mudahlah ditumbangkan. K...

Kucing Kesayanganku

Menurut Bernard Poduska, untuk dapat mencintai manusia ... Artikel lain dari harian Kompas. Sekarang bicara tentang cinta ... Leila Ch. Budiman RASA sayang yang mendalam dapat berkembang ke mana saja, seperti yang dialami gadis lembut ini. "Ibu" dan "anak"-nya - "Cinta" Semarang IBU Leila Yth, saya mencintai binatang, terutama kucing. Saya memiliki lima kucing dewasa dan empat bayi kucing yang baru berumur seminggu. Semula kucing dewasa saya ada enam. Satu yang paling saya sayangi, pergi sejak dua hari menjelang Lebaran dan tidak pernah pulang lagi. Saya mempunyai firasat dia sudah mati. Bu, dia yang paling saya sayangi, kedekatan kami sudah seperti ibu dan anak. Setiap dia sakit saya selalu membawanya ke dokter, menghabiskan beratus-ratus ribu pun saya rela. Pernah tengah malam dia keracunan, saya larikan ke dokter hewan. Sepanjang malam itu tidur saya tidak nyenyak, takut keesokan harinya saya menemui dia tinggal bangkainya. Keti...

Etos Kerja dalam Sepincuk Nasi Pecel

Ini adalah artikel lama yang pernah saya baca di Harian Kompas. Banyak pelajaran hidup yang bisa saya dapat dari tulisan ini. Semoga bermanfaat juga buat Anda. Abain Rambey UNTUK apakah kita hidup? Tanyakanlah ini kepada Mak Paenah yang tiap hari berjualan pecel di depan Gedung DPRD Sumatera Utara (Sumut) di Medan. Dalam usianya yang-menurut pengakuannya-86 tahun, Mak Paenah masih setia mendorong-dorong kereta pecelnya demi mengumpulkan rupiah selembar demi selembar dari Rp 1.500 per pincuk (piring dari daun pisang) pecel jualannya itu. Gerobaknya cukup berat dengan dua roda becak yang sering kempis anginnya. Sebuah topi bambu lebar menemani tubuh ringkihnya menempuh jarak sekitar lima kilometer dari rumah cucunya di kawasan Glugur ke Gedung DPRD Sumut di Jalan Imam Bonjol melewati jalanan aspal yang terik dan ramai. Pernah suatu hari Mak Paenah tidak kunjung muncul pada jam makan siang, dan baru datang berjualan saat matahari sudah sangat condong ke barat. "A...

Apa sih dewasa?

Dulu aku sering bertanya tentang arti kedewasaan. Ada yang mengartikan bahwa dewasa berarti lepas dari usia remaja, artinya dengan bertambahnya usia orang akan menjadi dewasa. Ada yang bilang hal itu berkaitan dengan pola pikir kritis. Sampai aku membaca artikel ini. Whew, ternyata dewasa itu gak se-simple itu .... Jadi ragu sendiri, sudah dewasakah aku? Leila Ch. Budiman Haruskah orang serius terus, jadi grumpy old person yang membosankan, meninggalkan segala keceriaan dan kegairahan? Merasa belum matang & " moody " - "Kucing" di Semarang (juga buat Jef (20) yang sering dicaci sebab tidak bersikap dewasa dan jaka Tris yang jadi ragu menikah, sebab pacarnya masih kelewat kekanakan). ... Tahun ini saya berusia 26 tahun dan saya bersyukur sudah bekerja di perusahaan kecil sebagai sekretaris. Seharusnya saya sudah mulai memapankan diri, bukan begitu Ibu? Tetapi saya masih merasa belum matang, belum dewasa. Lucunya saya masih belum mengerti apa arti ke...