Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2017

Mereka Pernah Diculik Tim Mawar

Mugiyanto, salah satu korban penculikan, tak kaget jika beberapa penculiknya kini menjadi jenderal. Sebab menurutnya, pengadilan militer yang mengadili anggota Tim Mawar tidak bisa diharapkan fair dan terbuka. tirto.id - Mugiyanto tersenyum. Wajahnya datar ketika mendengar bahwa empat perwira anggota Tim Mawar yang dulu menculiknya, kini telah menjadi jenderal. Aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang kini aktif di Infid (International NGO Forum on Indonesian Development ) itu mengaku tak kaget. “Sebenarnya saya tidak kaget dengan kenaikan pangkat yang mereka alami. Mengapa tidak heran dan kaget? Karena dari awal pengadilan militer yang menghukum Tim Mawar bukan benar-benar pengadilan yang fair dan terbuka,” kata Mugiyanto kepada tirto.id, saat ditemui di Komnas Perempuan, pada Kamis (25/8/2016). Mugiyanto diculik di Rumah Susun Klender, pada 13 Maret 1998. Ia adalah satu dari sembilan korban penculikan yang dilepaskan. Mereka adalah Desmond J Mahesa, Pius Lustrilanang, F

SOEHARTO INC.

Naskah ini diterjemahkan oleh UTT (Urgent-Translator Team) dari laporan utama Majalah TIME edisi 24 Mei 1999, SOEHARTO INC. yang ditulis John Colmey dan David Liebhold. Terjemahan dalam bahasa Indonesia ini diterbitkan International NGO Forum on Indonesia Development (INFID), Solidaritas Perempuan (SP), dan Indonesia Corruption Watch (ICW) pada Juni 1999. Untuk kepentingan publik, tulisan ini dapat digandakan dan disebarluaskan secara bebas kepada masyarakat sebagai respons atas menghilangnya majalah TIME edisi 24 Mei 1999 dari pasaran. (1) Perusahaan Keluarga KETIKA tiba masa akhir Suharto, presiden Indonesia terlama, ia hanya nampak pasif. Sementara para mahasiwa dan massa rakyat yang marah turun ke jalan-jalan, dan disambut dengan tembakan dan gas air mata; jendral berbintang lima itu mundur ke belakang sambil mencoba menata segala sesuatunya dengan baik. Ketika ia akhirnya turun tahun lalu, ia hanya berdiri menyingkir ke sebelah, sementara B.J Habibie mulai diambil sumpahn

Kanak-Kanak Yang Bengis

Oleh A.S. LAKSANA PADA suatu hari di bulan Mei 1212, seorang anak gembala berusia dua belas tahun muncul di Saint-Denis. Dia menghadap Raja Philip II di istananya, membawa sepucuk surat untuk raja Prancis itu, dan mengatakan bahwa surat tersebut diantarkan sendiri oleh Yesus, yang datang menemuinya saat dia sedang menggembalakan ternak dan memintanya untuk pergi ke Jerusalem guna memimpin Perang Salib karena orang-orang dewasa telah gagal menjalankan urusan mereka. Raja tak memedulikan ucapan bocah itu, tetapi Stephen, si anak gembala, begitu meluap gairahnya setelah perjumpaan dengan lelaki misterius di padang gembalaan dan kini menganggap dirinya sebagai pemimpin perang suci yang akan membawa kejayaan bagi agamanya. Dia berkhotbah dari satu tempat ke tempat lainnya dan para pengikutnya terus bertambah, semuanya kanak-kanak di bawah dua belas tahun. Raja tak memedulikan ucapan bocah itu, tetapi Stephen, si anak gembala, begitu meluap gairahnya setelah perjumpaan dengan lelaki