Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2020

Tes COVID19 PCR Secara Ilmiah Tidak Berarti

Sampai sekarang masih ada perdebatan mengenai seberapa akurat PCR untuk mendeteksi SARS-CoV-2. Dalam suatu artikel yang ditulis Prof. Wimpie Pangkahila dikatakan ilmu kedokteran adalah Evidence-Based Medicine (EBM).  Saya mencoba menterjemahkan artikel yang  dipulikasikan OffGuardian . Beberapa istilah mungkin salah terjemahannya karena saya bukanlah ahli yang sehari-hari berurusan dengan dunia penelitian virus. O ya, mungkin tulisan ini bisa menjadi acuan sebagai 'pendapat kedua' dari semua perdebatan  yang selama ini didapat. Tapi tenang saja, k alau kita berbeda pendapat, saya tidak akan menyodori Anda Surat Persetujuan apa pun apalagi Surat Kesanggupan membayar sejumlah biaya tertentu. Artikel asli ini dipublikasikan 27 Juni 2020. Jadi, saat Anda membaca mungkin sudah ada perkembangan terbaru. J ika hal itu ada, s ilakan menginformasikan kepada saya sehingga tulisan ini bisa diperbaharui. Akhir kata kami sudah berusaha, tapi Tuhan yang menentukan... Meskipun se

Rahasia Kedokteran yang Luput dari Pandangan Kita

Editor : Resa Eka Ayu Sartika AKHIR-AKHIR ini media massa heboh memberitakan seorang dokter dan metode pengobatannya . Dari berbagai komentar yang muncul, saya dapat menyimpulkan banyak orang yang belum mengerti benar tentang ilmu kedokteran. Akibat lebih jauh, banyak orang yang kurang mengerti tentang peran dokter sebagai pelaksananya. Sampai di sini, saya yakin ada yang mulai protes, “Siapa bilang aku tidak mengerti Ilmu Kedokteran? Pokoknya memberi pengobatan supaya sembuh, tidak perlu berteori”. Kalau ada yang protes seperti ini pasti salah. Dia pasti seorang yang tidak mengerti atau hanya sok mengerti. Mengapa? Ilmu Kedokteran terus berkembang sejak zaman Hipocrates dulu. Semakin banyak teori baru yang berkembang, yang kemudian dimanifestasikan dalam praktik kedokteran yang baru. Jadi, praktik kedokteran pasti berdasarkan teori kedokteran yang sudah diakui secara internasional. Siapa yang mengakui secara internasional? Ya masyarakat kedokteran yang terkait d

Menambahkan Sendto Menu

Ada banyak cara yang dapat kita gunakan untuk meng-copy file dalam Windows Explorer. Salah satu cara adalah dengan menggunakan context menu Send to .  Cara ini dilakukan dengan melakukan klik kanan pada file yang akan dicopy kemudian memilih menu Send to seperti ditunjukkan  gambar berikut. Kita dapat melakukan customize pada context menu Send to tersebut . Berikut langkah yang harus dilakukan untuk melakukan hal tersebut : 1. Buka Windows Explorer (tekan tombol Win + E) masukkan "shell:sendto" pada address bar. Ini akan akan mengarahkan kita pada folder     C:\Users\{yourusername}\AppData\Roaming\Microsoft\Windows\SendTo 2. Untuk menambahkan Item pada menu Send to , tambahkan shortcut pada folder ini. Sementara itu, untuk menghapus Item pada menu Send To delete shortcut yang ingin dihapus.

Yang Benar "Kongkorongok", Yang Lain Salah

Seperti apakah suara anjing menggonggong? Menurut orang di Indonesia, "Guk! Guk!". Orang Inggris ternyata tak sepakat. Menurut mereka, suara anjing menggonggong adalah "Woof! Woof!". Ternyata tak perlu jauh-jauh. Orang Sunda dan Jawa yang tinggal di satu pulau berbeda pendapat tentang suara ayam jantan berkokok di pagi hari. "Kongkorongok," demikian terdengar di telinga orang Sunda, sementara bagi orang Jawa, "Kukuruyuk". Kita tahu dalam ilmu bahasa itu namanya omomatope. Bagaimana suara yang sama diekspresikan dengan cara yang berbeda? Pertama, tentu karena sistem bahasa dan aksaranya berbeda. Kedua, saya yakin juga karena persepsi atas bunyi juga berbeda. Bayangkan jika di satu ruangan ada tiga orang yang mendengar suara dari balik pintu. Bagi yang penakut, ia membayangkan suara kuntilanak seperti di film horor. Yang senang binatang hanya akan menganggapnya suara kucing. Yang lain menganggap itu suara pohon berderik kena angin.