Sering kita dengar pernyataan “keluar dari comfort zone”. Sebenarnya makhluk apaan sih comfort zone? Suatu jenis minuman ringan, jajanan pasar atau apaan ya? Bagaimana sih penerapan pernyataan tadi? Mungkinkah hal itu dilakukan? Atau semuanya hanya merupakan angan-angan, sebuah missing link, bahkan hanya berupa mimpi saja? Semoga artikel dari Kompas, 23 Juni 2007 di bawah ini, bisa membantu memberi pencerahan pada kita. Dalam artikel ini, ada tambahan komentar-komentar (dicetak dalam tanda kurung {} dan tambahan -bf). Ada beberapa komentar mungkin wajar namun beberapa yang lain dirasa satir atau nakal. Penjelasannya, setiap orang akan punya sisi Dr Jekyll dan Mr Hyde. Jadi harap maklum dan anggap saja sebagai hiburan supaya tidak bosan. Yang pasti artikel ini memberi banyak pelajaran untukku... Deal? So, have a sit relax. Then read this article carefully… Kita sama-sama sudah mengalami krisis ekonomi pada tahun 1997. Kita tahu betapa kerusuhan, hilangnya bisnis, hilangnya pekerjaan be...