Terpilihnya Vladimir Putin menjadi presiden Rusia untuk yang keempat kalinya pada Pemilu yang baru lalu semakin menguatkan apatisme kaum anti-demokrasi. Sebelumnya, kemenangan Donald Trump di Amerika Serikat juga dianggap sebagai contoh nyata paradoks demokrasi. Demokrasi bukan hanya menghasilkan pemimpin jelek, tapi juga bisa melanggengkan mereka untuk terus berkuasa. Contoh paling klasik terhadap paradoks demokrasi adalah kemenangan Partai Nazi di Jerman pada 1932. Lewat Pemilu yang cukup adil dan terbuka, rakyat Jerman memilih partai yang dipimpin seorang yang kemudian terbukti penjahat. Sebuah negara yang melahirkan puluhan filsuf hebat dan belasan komponis besar, bisa menghasilkan manusia begitu keji. Pertanyaannya, mengapa itu bisa terjadi? Mengapa demokrasi yang dianggap “sistem terbaik dari yang ada” kerap kali terjatuh pada kekeliruan yang sama? Ada banyak penjelasan untuk pertanyaan ini. Para filsuf sejak lama mencurigai demokrasi. Plato salah satunya. Menurutnya, de...