30 September 1965. Tanggal yang selalu dikenang sebagai salah satu hari kelam dalam sejarah Indonesia. 45 tahun berlalu namun masih banyak kontroversi yang mengiringi peristiwa yang dikenal dengan nama Gerakan 30 September itu. Desember tahun lalu, ketika sejarawan masih berdebat mengenai latar belakang dan siapa yang menjadi dalang peristiwa tersebut, dalam laporan akhir tahunnya, Kejaksaan Agung melarang buku berjudul Dalih Pembunuhan Massal Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto karangan John Roosa. Pelarangan ini sempat menjadi perdebatan, setelah lebih 10 tahun bangsa kita menjalani babak baru dalam hal kebebasan berpendapat. Saat ini, saya tidak mengajak Anda berpolemik mengenai pendapat siapa yang benar dalam peristiwa tersebut. Namun saya yakin bahwa untuk menyusun sejarah harus diungkap dengan semua bukti dan fakta yang ada. Biarlah para sejarawan yang menentukan peristiwa versi mana yang paling benar sehingga ke depan, kita bisa belajar dari semua kejadian pernah kita alami