Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2010

30 September

30 September 1965. Tanggal yang selalu dikenang sebagai salah satu hari kelam dalam sejarah Indonesia. 45 tahun berlalu namun masih banyak kontroversi yang mengiringi peristiwa yang dikenal dengan nama Gerakan 30 September itu. Desember tahun lalu, ketika sejarawan masih berdebat mengenai latar belakang dan siapa yang menjadi dalang peristiwa tersebut, dalam laporan akhir tahunnya, Kejaksaan Agung melarang buku berjudul Dalih Pembunuhan Massal Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto karangan John Roosa. Pelarangan ini sempat menjadi perdebatan, setelah lebih 10 tahun bangsa kita menjalani babak baru dalam hal kebebasan berpendapat. Saat ini, saya tidak mengajak Anda berpolemik mengenai pendapat siapa yang benar dalam peristiwa tersebut. Namun saya yakin bahwa untuk menyusun sejarah harus diungkap dengan semua bukti dan fakta yang ada. Biarlah para sejarawan yang menentukan peristiwa versi mana yang paling benar sehingga ke depan, kita bisa belajar dari semua kejadian pernah kita alami

Luar Biasa

Artikel ini dikutip dari Majalah Mingguan Hidup No 37, 12 September 2010. Terus terang saya bingung harus menuliskan apa sebagai pengantar Anda membaca artikel ini. Satu hal yang perlu Anda diketahui bahwa artikel ini terbit sebelum kejadian di Ciketing terjadi. Satu peristiwa yang akhirnya membuka mata kita semua akan realitas yang ada di negara yang hingga saat ini membanggakan kebhinnekaan dan ke-Tuhanan. Salam. Angka statistik manapun mudah untuk menunjuk bahwa dalam himpunan beberapa bulan terakhir ini gangguan, serangan, pembatalan ijin terhadap sejumlah rumah ibadat kelompok Kristen dan Katolik di wilayah Jabotabek meningkat dengan pesat. Tentu kita tidak gembira dengan angka statistik ini. Justru sebaliknya, kita makin prihatin bahwa kewajiban untuk melaksanakan Sila Pertama dari Pancasila "KeTuhanan Yang Maha Esa", mendapat tentangan justru dari mereka-mereka yang sehurusnya juga mengamalkan sila yang sama. Mungkin saja banyak pihak tak lagi merasa terikat denga