Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2009

Fuel Surcharge Penerbangan Menipu Konsumen

Nasionalisme sih boleh saja, tapi kalo membaca artikel di bawah ini, sebenarnya yang gak nasinalisme itu sapa seh??? Teganya teganya oh teganya... Lebaran telah usai dan hampir seluruh penduduk perkotaan sudah kembali ke tempat tinggal sekaligus tempat mencari nafkahnya. Operator penerbangan usai berpesta dan sekarang tinggal menghitung keuntungan selama H-7 sampai H+7. Meski harga tiket melambung tetap saja dikejar konsumen demi berlebaran di kampung halaman. Konsumen tidak peduli bahwa dirinya tengah diperdaya oleh operator penerbangan selm ini melalui pembebanan fuel surcharge (FS) pada setiap rute penerbangan dengan besaran yang mencekik leher. FS adalah komponen tambahan biaya dalam industri penerbangan yang diizinkan oleh Pemerintah dan harus dibayar konsumen di luar harga tiket. FS diterapkan oleh maskapai penerbangan atas izin Pemerintah c.q. Departemen Perhubungan sebagai upaya untuk menutup biaya yang muncul sebagai akibat dari kenaikan harga avtur. Patut diduga maskapa

Warkop - Dokter Masuk Desa

Buat yang kangen dengan lawakan warkop, berikut salah satu lawakan mereka dengan judul Dokter Masuk Desa yang beredar dalam bentuk kaset. Warkop atau sebelumnya Warkop Prambors, juga kemudian dikenal sebagai Trio DKI adalah grup lawak yang dibentuk oleh Nanu (nama asli Nanu Mulyono), Rudy Badil, Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro). Nanu, Rudy, Dono dan Kasino adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Jakarta sedangkan Indro kuliah di Universitas Pancasila Jakarta. Mereka pertama kali meraih kesuksesan lewat acara Obrolan Santai di Warung Kopi yang merupakan garapan dari Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming Radio Prambors. Acara lawakan setiap Jumat malam antara pukul 20.30 hingga pukul 21.15, disiarkan oleh radio Prambors yang bermarkas di kawasan Mendut, Prambanan, Borobudur, alias Menteng Pinggir.

SMS Berisi Isu Diskriminasi dari Kampung Pecinan

Saat membaca Jawa Pos, hari ini, 5 oktober 2009, ada berita yang membuatku bingung, heran, bertanya dalam diri sendiri. Akhirnya dalam hati aku hanya bisa berucap "Oooo, beginikah cerminan bangsaku? Hikz ..." HARI keempat pascagempa di Padang mulai diwarnai munculnya isu-isu sensitif dan kabar penjarahan yang potensial mempergetir nasib para korban. Warga Tionghoa yang bermukim di sebuah kampung pecinan di pusat Kota Padang, misalnya, dikabarkan telah menjadi korban diskriminasi dalam hal penanganan evakuasi dan pembagian bantuan. Sebuah pesan singkat yang beredar dari HP ke HP kemarin, misalnya, berbunyi: Tell the world, Stop the donation to West Sumatra!!! Primordialism and racism is happening in there, Chinese people didn't allowed to have food and was forced to buy the food aid. Family of mine was at there!!! Please sent out this massage to the world so they know the true!!! (katakan pada dunia, stop bantuan ke Sumatra Barat!!! Primordialisme dan rasisme terjadi di sa